Espresso





Espresso adalah minuman yang dihasilkan dengan mengekstraksi biji kopi yang sudah digiling melalui semburan air panas di bawah tekanan tinggi. Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. 



Di dalam espresso terdapat lebih dari enam ratus komponen zat kimia termasuk diantaranya gula, kafein, protein, emulsi dari minyak kopi, koloid, dan partikel kopi dalam suspense dengan gelembung gas kecil. Pada setiap espresso terdapat suatu komponen yang disebut crema yang merupakan busa keemasan yang terdiri dari minyak, protein, gula yang mengambang di permukaan. Secara teknis, espresso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 hingga 9 gram kopi bubuk pada temperature + 90°C dengan tekanan 9 atmosfer.

Sejarah Espresso
Kata Espresso pertama kali dipergunakan pada tahun 1880, kala itu mesin Espresso belum di temukan. Espresso berarti penyajian kopi berdasarkan order, dengan kondisi bahwa kopi masih segar dalam bentuk biji yang sudah dipanggang maksimal 2 minggu sebelum pemakaian dan di giling sebelum dibrewing (dimasak) untuk kemudian disajikan, proses yang harus dilakukan untuk menjaga cita rasa kopi sesungguhnya.
Namun sayangnya proses seperti itu memakan waktu yang lumayan lama, sehingga seringkali pelanggan merasa kesal jika harus menunggu lama untuk mendapatkan secangkir kopi.
Hal tersebut membuat para penemu berusaha memecahkan permasalahan dengan menciptakan mesin pembuat kopi, dan pada tahun 1896, ditemukanlah mesin pembuat kopi dengan metode Uap dan diklaim mampu menghasilkan 3000 cangkir kopi dalam waktu satu jam. Namun sayangnya penemuan tersebut mengecewakan karena cita rasa kopi yang dihasilkan jauh lebih buruk daripada memasak kopi dengan cara lama yaitu di seduh dengan air panas.
Pada tahun 1901, seorang penemu dari Italia Luigi Bezzera menciptakan sebuah mesin Espresso metode Uap yang praktis dan mampu menjaga suhu 90-96°C sebagai syarat temperatur yang tepat untuk mendapatkan citarasa kopi yang sempurna.



Mesin Espresso model pertama

Mesin tersebut memiliki bagian yang bernama PortaFilter dengan kegunaan sebagai filter kopi giling yang ditancapkan pada bagian yang bernama Head. Sedangkan proses pemasakannya sendiri terjadi di sebuah tempat yang bernama Grouphead dengan tekanan uap air yang mencapai temperatur 90-96°C. Penemuan mesin Espresso ini mendorong revolusi besar besaran pada industri kopi, dan kemudian diciptakan mesin Grinder (giling) yang praktis dan menjadi syarat untuk mempersingkat produksi bagi industri penyajian kopi.
Teknologi semakin berkembang sehingga tidak hanya temperatur pemasakan saja yang di stabilkan, namun juga daya tekan uap perlu juga distabilkan pada titik 8-9 Bar (120 – 135 PSI) sehingga bubuk kopi yang dipergunakan jauh lebih sedikit daripada metode lama, namun tetap menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna dan menghasilkan lapisan lembut diatasnya yang disebut Crema.
Crema terjadi berkat proses brewing kopi dengan temperatur dan tekanan yang tepat, berfungsi mengikat atau menghalangi aroma kopi agar tidak menghambur keluar dari cangkir.

Espresso Shot
Definisi Single Shot Espresso :
"Metode pembuatan kopi dengan cara memaksa air panas hampir mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 7-8 gr. bubuk kopi yang digiling SANGAT HALUS, dengan tekanan optimal sebesar 9 BAR, sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental (30-40 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan dimulai"

Sedangkan definisi Double Shot Espresso adalah :
"Metode pembuatan kopi dengan cara memaksa air panas hampir mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 14-16 gr. bubuk kopi yang digiling SANGAT HALUS, dengan tekanan optimal sekitar 9 BAR 'pada saat proses penyeduhan', sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental (60 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan dimulai"

Dari dua pernyataan diatas, mari kita bahas mana saja yang tidak memenuhi kriteria sebuah Espresso yang baik.

Espresso yang baik mempunyai Crema memiliki warna yang gelap dan kaya busa dan crema tampak seperti kulit harimau, lihat gambar 
Perfect Espresso
*)alat yang menghasilkan 30-40 ml dengan takaran 8 gr. dengan tekanan sekitar 9 BAR 'pada saat proses penyeduhan' dalam waktu kurang dari 10 detik....... => Tidak memenuhi kriteria, Hasil Espresso adalah "UNDER EXTRACTED" cremanya berwarna cokelat / kuning dan sangat ringan, lihat gambar
Under Extracted Espresso


*)alat yang menghasilkan hampir 100 ml dengan takaran 8 gr. dengan tekanan sekitar 9 BAR 'pada saat proses penyeduhan' dalam waktu 25 detik....... => Tidak memenuhi kriteria, Hasil Espresso adalah "TOO WATERY" lihat gambar
Too Watery Espresso
*)alat yang menghasilkan 30-40 ml dengan takaran 8 gr. dengan tekanan sekitar 9 BAR 'pada saat proses penyeduhan' dalam waktu lebih dari 30 detik......=> Tidak memenuhi kriteria, Hasil Espresso adalah "OVER EXTRACTED" lihat gbr
Over Extracted Espresso
atau anda memasukan bubuk yang terlalu banyak lebih dari 8 gram kisaran antara 9-11 gram dan memerlukan waktu yang lama lebih dari 30 detik hasilnya adalah crema yang tipis dan tetesan minyak yang besar lht gbr.
Over Composition
Jika espresso yang anda buat memiliki endapan kopi, itu tandanya bubuk kopi terlalu halus jadi gilingannya harus di buat agak kasar lht gbr
Too Soft



Mesin Espresso

Mesin Semi Otomatis
Mesin espresso dikatan semi otomatis apabila kita harus melakukan brewing sendiri. Terlepas dari itu mesin HX atau mesin single boiler, atau double boiler, Selama cara kita brewing dengan menekan tombol atau menaikkan lever dan cara mematikannya menekan tombol lagi atau menurunkan lever, maka mesin tersebut dapat dikatakan mesin semi otomatis. Contoh paling sederhana dan paling umum yaitu Rancilio Silvia. Ada juga mesin HX yang masuk kategori semi otomatis, seperti Expobar Office (Leva maupun Pulsar), lalu Isomac (Tea, Zafiro, dll), kemudian ECM Rocket (Giotto) dsb. Dan masih banyak lagi.

ranciliosilvia2009.jpg (429×623)
Rancillio Silvia



ECM Rocket Giotto


Mesin Otomatis
Mesin otomatis sudah dilengkapi flowmeter yang berguna untuk menghitung jumlah air yang keluar. Inilah perbedaan utama dari mesin semi dan otomatis. Di mesin otomatis, kita bisa memprogram tombol-tombol untuk mengatur berapa jumlah air yang keluar. Contoh, kita atur tombol "X" untuk mengeluarkan takaran double espresso 2 oz, besoknya ketika kita ingin membuat espresso dengan jumlah yang sama, maka kita tinggal menekan tombol "X" tanpa harus mematikan dan menghidupkan lagi tombol brewing. Cara kerjanya, mesin tersebut akan menghitung jumlah air yang mengalir setiap kali kita menekan satu tombol. Di dalam tombol itu ada memory berapa air yang harus keluar. Jadi, buat beberapa orang fasilitas ini cukup membantu. Walaupun pada akhirnya barista professional tidak menggunakan cara ini, tetapi memprogram ulang untuk menghemat waktu dan bukan lagi jumlah air.


Krups XP4050

Mesin Super Otomatis
Mesin super otomatis dan mesin otomatis memiliki satu komponen yang sama, yaitu flowmeter. Tetapi di mesin super otomatis, kita sudah tidak perlu lagi memiliki tamper, grinder, melakukan ritual dosing, distributing, tamping. Cukup tekan satu tombol, maka mesin espresso super otomatis akan melakukan segalanya. Dan hasilnya, 99,99% konsisten. Untuk beberapa orang (terutama orang2 yang memiliki gaya hidup tinggi), inilah mesin espresso yg sebenarnya. Tidak perlu repot, hasilnya juga mirip. Tinggal menekan satu tombol, maka jadilah espresso atau latte atau minuman kopi apa saja.

Sayangnya mesin ini bagi kebanyakan barista (baik rumahan atau professional) tidak bisa memberikan espresso yang sebenarnya. Dikarenakan pengaturannya yang terbatas (mulai dari grinder, tamping force sampe distributing) dan rata-rata mesin ini menggunakan pressurzied portafilter atau crema enchancer yang menghasilkan fake crema (crema palsu).

Jura Impressa. Salah satu mesin kopi super otomatis


Mesin Manual
Banyak orang yang salah mengartikan mesin manual dengan mesin semi otomatis. Mesin manual, atau yang lebih populer dengan nama mesin lever, adalah mesin yg benar-benar memakai skill barista untuk melakukan ekstraksi espresso. Berbeda dengan mesin semi otomatis yang memiliki pompa dan pressure regulator, mesin jenis ini tidak memiliki keduanya. Yang menghubungkan antara barista, kopi dan tekanan air hanyalah sebuah tuas yg mengoperasikan pompa. Mungkin kalau anda dulu pernah tinggal di desa, mengenal pompa sumur dari besi yg banyak dikenal dengan nama pompa dragon, prinsip kerja mesin espresso manual mirip dengan pompa air ini. Kecepatan dan kekuatan anda memompa akan menentukan tekanan dan jumlah air. Bisa dikatakan mesin jenis ini adalah ultimate chalange buat para coffee lovers. Bahkan, tidak semua barista dapat mengoperasikan mesin jenis ini.


Mesin espresso manual. Gaggia Achille
 
Mesin espresso manual. Rok Presso
Portable Espresso
Sekarang kita bisa menikmati espresso dimana saja, tidak perlu repot membawa mesin espresso yang besar karena sudah banyak perusahaan yang membuat alat pembuat espresso portable dengan ukuran yang kecil dan bisa di bawa kemana-mana.


Handpresso

Pertama ada Handpresso, yaitu alat yang cukup kecil, dan bisa di bawa kemanapun. Cara menggunakannya juga cukup mudah, hanya memompa udara seperti pompa ban sepeda, lalu lepaskan espressonya dengan menekan tombol pengunci udaranya. Namun yang harus diperhatikan, tekanan harus lebih tinggi daripada mesin espresso sekitar 20 bar, karena udara yang digunakan untuk menekan grouphead semakin turun tekanannya seiring keluarnya espresso dari PortaFilter.

Minipresso GR

Kedua ada Minipresso GR. Salah satu perbedaan Minipresso GR dengan Handpresso adalah pompa yang digunakan tidak ada pengunci tekanannya, dan untuk mengeluarkan espresso, kita harus memompanya berulang-ulang. Walaupun terlihat melelahkan, namun tekanan yang dihasilkan lebih stabil dan espresso yang dihasilkan mendekati hasil dari mesin espresso. Alat ini bisa menghasilkan tekanan 116 psi atau sekitar 8 bar, yang artinya mendekati mesin espresso.

Sampai disini dulu obrolan kita mengenai Espresso, subscribe halaman ini karena kemungkinan akan ada update karena dunia 'perkopian' masih berkembang. Dukung blog ini dengan cara share di social media kalian, dan jangan lupa ngopi.