Cappuccino




Cappuccino (/ˌkæpəˈtʃiːnoʊ/Pengucapan dalam bahasa Italia: [kapputˈtʃiːno]), yang berarti Capuchin atau secara harfiah "topi kecil") adalah minuman kopi khas Italia yang dibuat dari espresso, susu panas, dan busa susu. Nama berasal dari para biarawan Capuchin, mengacu pada warna kebiasaan mereka.



Definisi Cappuccino 
Cappuccino adalah minuman kopi yang diatasnya dilapisi dengan micro-foamed milk (busa susu yang sangat halus). Hal ini dapat dibuat menggunakan mesin espresso yang memiliki steamer (penyemprot uap). Sepertiga espresso dituangkan ke bagian dasar cangkir, kemudian diikuti oleh susu panas  dengan jumlah yang sama, bagian yang ketiga adalah busa susu pada bagian atas; busa ini sering dihiasi dengan gambar-gambar artistik yang dibuat dengan susu yang sama disebut latte art. Cokelat serut, gula, kayu manis, atau rempah-rempah lainnya sering ditaburi di atas minuman yang telah jadi dan juga dapat mencampurkan cokelat yang sudah di lelehkan ke dalam kopi sebelum menuangkan susu. Cappuccino disajikan menggunakan cangkir dan sendok teh untuk kemudian dikonsumsi.

Dalam resep cappuccino tradisional, yang berasal dari Eropa dan kedai kopi Artisan di Amerika Serikat, total espresso dan susu/busa di buat antara sekitar 150-180 ml (5-6 imp fl oz; 5-6 AS fl oz). Namun kedai kopi waralaba di Amerika Serikat lebih sering menyajikan cappuccino 360 ml  (13 imp fl oz; 12 US fl oz) atau lebih besar.

Sejarah Cappucino
Konsumsi kopi di Eropa pada awalnya didasarkan pada resep minuman tradisional Ottoman. Yaitu dengan cara mendidihkan campuran kopi bubuk, gula, dan air bersama-sama. Tidak ada dasar historis pada legenda perkotaan terakhir bahwa penambahan susu, dan nama Cappuccino, berasal di Wina abad ke-17, di tangan para biarawan Kapusin dari Austria.

Orang-orang Nasrani pernah menganggap kopi sebagai minuman setan. Alasannya minuman asal Arab ini banyak diminum musuh-musuh mereka dalam Perang Salib. Paus kala itu, Vincent III, penasaran. Ia tidak ingin membuat keputusan tanpa merasakan dulu. Ia memerintahkan untuk mencari kopi. Manakala lidahnya telah mencicipi rasa nikmat kopi, fatwa haram tidak jadi keluar. Menurutnya, "ini sangat nikmat, sangat sayang membiarkan kaum kafir menikmatinya sendiri."Suatu ketika mereka menemukan berkarung-karung kopi yang ditinggalkan musuhnya, pasukan Ottoman dari Turki. Di Wina Austria itulah sejarah kopi berubah. Pasukan di bawah Marco D'Aviano itu mencampurnya dengan krim dan madu untuk menghalau rasa pahit. Warnanya berubah menjadi kecoklatan, mirip dengan Capuchin (topi) D'Aviano. Saat ini, kita mengenalnya sebagai cappuccino.

Kelemahan di balik legenda ini ditunjukkan oleh fakta dari Jerman bahwa tidak ada yang menyebutkan penggunaan istilah tersebut, baik sebagai cappuccino atau sebagai Kapuziner, yang didapat dari Oxford English Dictionary pada Historical Principles, Das Deutsche Wörterbuch (DWB)
Mesin espresso  yang digunakan untuk membuat cappuccino diperkenalkan pada awal abad ke-20 ketika Luigi Bezzera dari Milan mengajukan hak paten pertama pada tahun 1901. Cappuccino dikembangkan di Italia pada awal 1900-an, dan tumbuh dalam popularitas menjadi minuman terbanyak yang dibuat mesin espresso di kafe dan restoran yang meningkat selama dan setelah Perang Dunia II, khususnya dengan pengenalan dari mesin espresso modern bertekanan tinggi Gaggia oleh perusahaan Italia pada tahun 1948. Minuman telah berkembang menjadi bentuk yang sekarang pada 1950-an.

Di Britania Raya, kopi espresso awalnya mendapatkan popularitas dalam bentuk cappuccino, karena kebiasaan minum kopi di Inggris menggunakan susu, ada keinginan untuk minum lagi sehingga kafe dapat berfungsi sebagai tempat tujuan, dan menjadi sebuah bentuk eksotis dari minuman.

Penyajian
Variasi Latte Art
Selain espresso shot yang baik, faktor yang terpenting dalam membuat cappuccino adalah tekstur dan temperatur susu. Ketika seorang barista membuat busa susu untuk cappuccino, ia harus menciptakan microfoam dengan memasukkan busa-busa udara yang sangat halus ke dalam susu hingga memberikan susu bertekstur beludru. Hal ini membuat susu itu sangat halus dan terasa manis. Cappuccino tradisional terdiri dari espresso, yang kemudian dituangkan susu panas berbusa oleh barista, hingga setebal 2 cm (¾ inci) busa susu di atasnya. Variasi lainnya dari campuran biasanya disebut cappuccino chiaro (white cappuccino, juga dikenal sebagai wet cappuccino) dengan susu lebih banyak dari biasanya, dan cappuccino scuro (dark cappuccino, juga dikenal sebagai dry cappuccino) dengan susu kurang dari biasanya.

Idealnya cappuccino dibuat di sebuah cangkir kopi keramik yang mempunyai daya simpan panas yang jauh lebih baik daripada gelas atau kertas.

Untuk mencapai rasio yang benar memerlukan perhitungan yang akurat ketika men-steaming susu, sehingga membuat cappuccino salah satu minuman berbasis espresso paling sulit untuk dibuat dengan benar. Seorang barista yang terampil menciptakan latte art ketika menuangkan susu yang telah dipanaskan dengan tepat ke dalam espresso, sehingga menciptakan desain-desain tertentu seperti apel, hati, daun, dan rangkaian daun.


Popularitas Cappuccino
Cappuccino dengan rasa tradisional sebagian besar dihargai di Eropa, Australia, Amerika Selatan dan beberapa dari Amerika Utara. Pada pertengahan 1990-an cappuccino dibuat jauh lebih banyak tersedia di Amerika Utara, dimana waralaba rumah kopi mewah bermunculan dengan suasana Eropa (khususnya Starbucks).

Di Italia, dan di seluruh benua Eropa, cappuccino secara tradisional dikonsumsi pada pagi hari sebagai bagian dari sarapan, dengan beberapa jenis kue manis. Umumnya, Eropa tidak minum cappuccino pada saat makan selain sarapan, mereka lebih suka espresso sepanjang hari dan setelah makan malam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Eropa telah mulai minum cappuccino sepanjang hari. Terutama di Eropa Barat (Inggris, Irlandia, Belanda, Jerman, Belgia, Perancis, Spanyol dan Italia) cappuccino populer di kafe dan teras pada sore hari dan di restoran setelah makan malam. Di Amerika Serikat, cappuccino telah menjadi populer bersamaan dengan booming di industri kopi Amerika pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, terutama di perkotaan Pacific Northwest.

Iced cappuccino
Cappuccino Freddo adalah versi dingin dari cappuccino, di mana minuman ini biasanya memiliki sedikit frothed milk dingin di atasnya. Minuman ini banyak tersedia di bagian Italia. Di Roma, misalnya, setiap bar memiliki minuman yang sudah disiapkan. Di kota-kota Italia Utara, seperti Milan, bagaimanapun juga, hampir mustahil untuk menemukan cappuccino freddo. Sebaliknya, gelato da bere (campuran tebal gelato dan espresso) atau shakerato (espresso dan es dikocok bersama-sama) yang lebih populer. Istilah ini juga telah menyebar ke seluruh wilayah Mediterania dimana busa ditambahkan ke minuman sesaat sebelum disajikan, lebih bervariasi dari yang asli Italia. Di Amerika Utara, bagaimanapun, istilah Cappuccino Freddo atau Ice cappuccino, jika ditawarkan, mungkin agak keliru jika karakteristik frothed milk dihilangkan dalam variasi es. Misalnya, di Starbucks, tanpa frothed milk minuman ini disebut iced latte. Karena itu mungkin untuk susu buih dingin yang digunakan sebagai metode. Pada awal abad ke-21, versi modifikasi dari cappuccino sering dilayani oleh gerai makanan cepat saji, menawarkan ukuran sampai dengan 600 ml (21 imp fl oz; 20 US fl oz). Dalam beberapa tahun terakhir, kafe independen terkemuka telah mulai menawarkan cappuccino dalam ukuran tradisionalnya (150-180 ml (5-6 imp fl oz; 5-6 US fl oz). Hanya ukuran saja yang membedakan mereka dari kafe lain dan gerai yang lebih besar